Sekira 1.500 cincin tengah diujicobakan, namun belum diimplementasikan karena perangkat yang ada masih harus disempurnakan. Alat ini nantinya akan merujuk pada gerakan nontunai atau cashless society, sehingga setiap kali belanja atau melakukan transaksi, pengguna hanya perlu menyamakan sensor cincin dengan sensor yang ada di merchandise.
President Operations and Technology Mastercard Ed McLaughlin mengatakan cincin ini dilengkapi dengan sensor NFC untuk menunjang konektivitas sehingga bisa berfungsi sebagai alat pembayaran.
"Konektivitas kami terhubung di 2,3 miliar akun atau konsumen di dunia, dan dengan 40 juta merchants," kata Ed dalam rangkaian acara MasterCard Innovation Forum yang digelar selama pada 27-28 September 2017 di Singapura.
Vice President Innovation Management Digital Payments and Labs, Asia Pacific MasterCard Tobias Puehse mengatakan alat ini bisa digunakan untuk transaksi kebutuhan setiap hari seperti belanja ritel, restoran, atau transportasi seperti bus dan kereta.
"Di Singapura yang menjadi pilot project ini digunakan untuk kereta dan bus tanpa harus membeli tiket," tutur Tobias.
Dia bilang, dengan sistem ini tentu akan membantu pemerintah dalam mewujudkan smart city dan juga menciptakan waktu yang lebih efisien.
"Inginnya kami inspirasi ini tak hanya unik dan positif untuk satu kota saja, tapi bisa positif bagi global hub," jelas Tobias.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
