Perseroan pun siap merambah dunia digital, mengingat teknologi informasi kian berkembang termasuk sudah banyak perusahaan asuransi yang kini menggunakan digital untuk mengembangkan bisnisnya.
"Astra Life siap untuk merangkul penggunaan digital dengan menyediakan layanan end to end sales journey dari mulai suitability, quotation, application, payment, policy, e-signature yang didukung dengan customer portal," ungkap Presiden Direktur Astra Life Auddie A. Wiranata kepada Metrotvnews.com.
Auddie mengatakan, di Astra Life, perseroan telah men-digitalize proses yang ada melalui "document management solution and work flow". Selain itu juga diluncurkan auto underwriting dan didukung dengan tools, di mana interaksi dengan nasabah bisa melalui iPad.
"Salah satu realisasinya melalui sistem iProsper yang kami miliki, di mana sistem ini membantu proses pembuatan polis secara digital untuk nasabah baru," jelasnya.
Sejauh ini, lanjutnya, iProsper telah memotong proses yang biasanya lama pada paper work, dan mengubahnya menjadi one digital solutions pada sistem tersebut. Sehingga waktu lebih hemat, dan juga memangkas biaya percetakan.
Dia menjelaskan, untuk berkomunikasi dengan nasabah, pihaknya juga memanfaatkan platform digital untuk bisa engage dengan masyarakat Indonesia. Pemanfaatan ini membuahkan hasil di mana Astra Life menjadi #1 Social Media Growth sejauh ini di industri asuransi jiwa.
"Kedepannya kami akan terus mengembangkan pemanfaatan digital, ada beberapa strategi yang akan kita launch. Secara kasar, perseroan mencanangkan anggaran belanja modal (capex) IT sekitar Rp225 miliar untuk pengembangan digital pada beberapa tahun mendatang," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
