Beberapa waktu lalu, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengungkapkan, permasalahan pasokan terletak pada tak tersimpannya hasil pangan pada gudang penyimpanan (cold storage). Ini diperlukan mengingat panen komoditas pangan hanya pada bulan-bulan tertentu dalam satu tahun.
Maka itu, gudang penyimpanan darurat diperlukan untuk menyimpan kelebihan hasil pangan yang terjadi pada panen di bulan tertentu. Sehingga pada bulan-bulan paceklik, kebutuhan pangan nasional dapat terpenuhi dari hasil penyimpanan pangan.
Melihat kondisi tersebut, Selasa (30/6/2015) pagi ini Mentan Amran akan melakukan peninjauan terhadap gudang penyimpanan bawang merah di Kota Cirebon. Tujuannya, jelas, memastikan pasokan bawang merah cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional hingga usai Lebaran.
Seperti diketahui, pada Juni-Juli ini terdapat panen bawang merah yang terjadi di beberapa sentra produksi seperti Brebes, Bima, Nganjuk, Janeponto, Probolinggo, dan lainnya. Total produksinya, mencapai lebih dari 200 ribu ton. Ini jelas melebihi dari kebutuhan bawang merah yang hanya sebanyak 90-100 ribu ton setiap bulannya. Maka itu, kelebihan hasil panen bawang merah ini harus disimpan agar dapat memenuhi kebutuhan saat paceklik melanda.
Tak hanya meninjau gudang penyimpanan, alumnus Fakultas Pertanian Universitas Hasanudin Makassar ini sebelumnya melakukan panen bawang merah di Desa Jati Se'eng, Kecamatan Ciledug, Kabupaten Cirebon dengan hamparan panen seluas 18 hektare (ha). Hingga kemudian meninjau gudang peyimpanan bawang merah di Jalan By Pass No 88, Kota Cirebon.
Setelah itu, Mentan Amran meninjau kekeringan persawahan yang ada di Sodetan Sungai Bondet dan Sungai Winong Suranenggala dan di Blok Jatiloro, Desa Suranenggala Kidul dan Lor, Kecamatan Suranenggala, Kabupaten Cirebon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
