Presiden Direktur OVO Karaniya Dharmasaputra menjelaskan, Lippo Group sebagai pendiri OVO ingin pertumbuhan bisnis perusahaan yang lebih besar. Hal ini merupakan suatu yang wajar sebagaimana dilakukan oleh perusahaan-perusahaan digital yang tengah berkembang.
"Yang namanya founder itu pasti lakukan fund raising supaya company bisa bertumbuh terus. Nah karena akselerasinya cepat tentu kita butuh investment dalam jumlah yang cukup besar," kata dia ditemui di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu, 11 Desember 2019.
Dirinya menambahkan, cara untuk mendapatkan tambahan modal bagi perusahaan digital cukup beragam. Pelepasan saham pemilik merupakan salah satu cara selain dari menerbitkan saham baru atau menambah modal dari pemilik sebelumnya.
"Nah dalam hal itu ada yang jual saham lama, ada juga dengan terbitkan saham baru, ada yang ikut top up (modal), ada juga yang enggak. Sehingga dengan demikian di semua tecno-company saham founder itu akan lebih kecil dari sebelumnya," jelas dia.
Meski begitu, Karaniya enggan membocorkan calon investor yang akan menyuntikan modal bagi perusahaan fintech bidang dompet digital (e-wallet) tersebut. Ada investor dalam dan luar negeri sebagai pengganti dari 70 persen saham OVO yang sebelumnya dimiliki Lippo Group.
"Saya pastikan bahwa OVO itu akan memiliki investor yang sangat kuat, sangat committed, dan campuran ada nasional juga global. Ini investor-investor yang memang percaya dan punya track record panjang di dunia tech investment. Saya bicara investor dengan skala yang besar," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
