"9 Oktober pukul 4 sore akan groundbreaking pemancangan tiang pertama pembangunan Giant Sea Wall," ungkap Menko Perekonomian Chairul Tanjung, di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (3/10/2014).
Dalam tahapan pertama ini, akan dibangun tembok sepanjang 33 kilometer (km) dari perbatasan DKI Jakarta-Jawa Barat dan DKI Jakarta-Banten. "Dari 33 km, delapan kilometernya menjadi tanggung jawab antara pemerintah pusat dan juga pemerintah provinsi DKI Jakarta," terangnya.
Sementara sisanya, yaitu 25 km, menjadi tanggungjawab pengembang yang diberi kesempatan untuk mereklamasi tanah dilepas bibir pantai dari bendungan yang berjarak 300 meter dari bendungan.
"Pengembang yang diberi kesempatan harus membangun bendungannya dahulu sebelum pengerukan," ucap CT, sapaan Chairul.
CT mengatakan, 33 km ini harus kelar pengerjaannya selama tiga tahun serta untuk keseluruhan proyek apabila konsisten maka akan selesai pada 2030.
"Ini baru tahap awal, masih akan ada tahapan berikutnya kalau konsisten pembangunannya maka selesai di 2030," jelasnya.
Pembangunan proyek ini untuk melindungi Jakarta dari banjir jika musim hujan tiba dan dari naiknya air laut karena perubahan iklim. Serta berfungsi sebagai pusat air baku.
"Tentu akan sangat diperlukan, penyedotan air tanah masih dilakukan secara masif yang berakibat turunkan tanah. Dengan ini nantinya Pemda DKI bisa melakukan pelarangan untuk mengambil air tanah secara berlebihan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
