"Kami mendukung keputusan BI yang memberikan dampak baik bagi masyarakat," ujar Presiden Direktur PT Rintis Sejahtera Iwan Setiawan usai penandatanganan kerja sama OVO dengan jaringan ATM Prima di The Westin, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin, 1 Juli 2019.
Iwan optimistis aturan tersebut tidak akan memengaruhi jumlah keuntungan yang didapatkan dari transaksi atau fee based income. Sebab, dengan diturunkannya biaya biasanya diiringi peningkatan volume transaksi.
"Jadi kompensasinya di peningkatan volume," imbuhnya.
Direktur Pengembangan Infrastruktur Sistem Pembayaran BI Ery Setiawan mengatakan aturan mengenai biaya kliring tersebut berlaku efektif mulai 1 September 2019.
"Kita ingin mendorong bank untuk memberikan layanan yang lebih murah dibandingkan sebelumnya," ujar Ery dalam Bincang Bersama Media (BBM) di Gedung Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa, 25 Juni 2019.
Pada batasan maksimal kliring, BI meningkatkan batas maksimal transfer dari sebelumnya Rp500 juta untuk semua layanan SKNBI, menjadi Rp1 miliar untuk layanan transfer dana dan pembayaran reguler, serta Rp500 juta untuk layanan kliring warkat debit dan layanan penagihan reguler.
"Sesuai tren dunia sekarang, bank sentral ingin mendorong retail payment yang semakin cepat dan murah. Untuk retail payment bank sentral juga ingin mengerem laju pertumbuhan tunai, dan ingin masuk ke nontunai," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
