Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengatakan tantangan perekonomian dan perkembangan digitalisasi yang mewarnai 2019 membawa penyelarasan strategi bisnis perbankan. Perbankan dituntut untuk dinamis dalam mengikuti perkembangan dan memperkuat daya saingnya untuk menggenjot pertumbuhan.
"Bank OCBC NISP melakukan penyelarasan dengan memperkuat model bisnis, mendukung pertumbuhan keuangan berkelanjutan dan melanjutkan transformasi," ujar Parwati melalui keterangan resminya, Kamis, 30 Januari 2020.
Parwati menambahkan, strategi mengelola risiko mendorong Bank OCBC NISP menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp126 triliun, dan kredit tercatat sebesar Rp119 triliun pada akhir 2019.
Penyaluran kredit Bank, kata Parwati, diimbangi dengan kemampuan Bank menjaga kualitas aset. Bank OCBC NISP mengklaim berhasil menjaga rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) di bawah rata-rata industri, yakni NPL-gross sebesar 1,7 persen dan NPL-net sebesar 0,8 persen.
Total aset bank juga tumbuh sebesar empat persen sepanjang 2019 menjadi Rp181 triliun, meningkat dari Rp174 triliun pada 2018.
Pada 2019, Bank OCBC NISP juga memperkuat komitmennya terhadap aspek keuangan keberlanjutan. Bank OCBC NISP telah menyalurkan pembiayaan berkelanjutan sebesar Rp33,5 triliun atau 23,8 persen dari keseluruhan pembiayaan Bank pada 2019.
"Kami akan mempertajam kebijakan penyaluran kredit dengan menjaga aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan secara berkesinambungan serta terus mengembangkan inovasi beyond banking yang dapat melayani dan memberikan nilai tambah bagi nasabah, serta memberikan kontribusi pada perekonomian Indonesia ke depannya,” tutup Parwati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
