Illustrasi. MI/Atet Dwi Pramadia
Illustrasi. MI/Atet Dwi Pramadia

Misi Dagang ke Selandia Baru Catat Potensi Transaksi Rp976 Miliar

Ilham wibowo • 15 Juli 2019 20:10
Jakarta: Misi dagang produk Indonesia ke negara kawasan Pasifik membuahkan hasil yang cukup baik. Potensi transaksi keseluruhan dipastikan terjadi sebesar USD70,03 juta atau setara Rp976 miliar.
 
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) Arlinda menyampaikan hasil tersebut usai penjajakan kesepakatan dagang (one-on-one business matching) yang digelar pada the 1st Pacific Exposition 2019. Kegiatan business matching tersebut berlangsung sejak 12 Juli 2019 di Auckland, Selandia Baru.
 
Potensi transaksi didapatkan atas permintaan produk dan jasa, di antaranya hospitality, ikan tuna segar dan ikan tuna beku, kopi, kopra, cengkeh, pala, rumput laut, produk terbuat dari rotan, produk kerajinan tangan, ban mobil. Produk lain yang cukup diminati yakni bahan peledak, pencetakan alat transaksi pembayaran, serta industri meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE).

“Transaksi potensial yang tercatat saat ini mencapai USD70,03 juta. Nilai ini dipastikan terus bertambah mengingat para pelaku usaha masih menindaklanjuti permintaan dari calon mitra yang telah dipertemukan dalam business matching," kata Arlinda melalui keterangan resminya, Senin, 15 Juli 2019. 
 
Peserta business matching tersebut terdiri atas 32 perusahaan Indonesia serta perusahaan dari negara-negara Pasifik yang mencari mitra dagang dari Indonesia. Arlinda mengharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan kehadiran dan peran Indonesia sebagai bagian dari wilayah Pasifik, mendorong pasar Pasifik yang terintegrasi, serta memperkenalkan potensi negara-negara di kawasan Pasifik.
 
“Kawasan Pasifik memiliki banyak potensi untuk dikembangkan dan dapat menjadi pasar yang lebih besar bagi Indonesia,” ucap Arlinda. 
 
Total perdagangan antara Indonesia dengan negara kawasan Pasifik pada 2018 tercatat sebesar USD10,67 miliar. Nilai ini meningkat 3,05 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar USD10,356 miliar.
 
Sedangkan pada periode Januari-Maret 2019, total perdagangan Indonesia dengan kawasan  Pasifik tercatat sebesar USD2,04 miliar. Adapun negara tujuan ekspor Indonesia terbesar ke kawasan Pasifik yaitu Australia, Selandia Baru, Timor Timur, Papua Nugini, dan Fiji.
 
Pada business matching dan selama kegiatan The 1st Pasific Exposition, Dirjen Arlinda bersama Duta Besar RI untuk Selandia Baru, Samoa, dan Tonga; dan Konsul Jenderal Sydney juga menyaksikan penandatanganan 11 nota kerja sama antara perusahaan Indonesia dengan para pelaku usaha dari Pasifik.
 
Arlinda mengapresiasi pihak-pihak yang telah berkontribusi atas pencapaian business matching ini untuk mendorong perdagangan di antara negara-negara kawasan Pasifik. 
 
Kesuksesan kegiatan ini tak lepas dari dukungan Duta Besar Selandia Baru beserta jajaran Kementerian Luar Negeri; Kementerian BUMN, KBRI Wellington, KBRI Canberra, Atase Perdagangan Canberra, dan ITPC Sydney, KADIN Indonesia, dan para pelaku usaha yang turut berpartisipasi.
 
Adapun The 1st Pasific Exposition 2019 dibuka pada 12 Juli 2019 oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri Australia, serta Perdana Menteri dan Menteri dari Negara Pasifik. Ajang yang berlangsung hingga 14 Juli 2019 ini menampilkan berbagai produk, jasa, industri pariwisata, serta peluang investasi di negara Pasifik. 
 
Pameran yang diadakan di Skycity Convention ini, menampilkan berbagai stan yang diisi perwakilan dari 20 negara Pasifik. Sedangkan dari Indonesia, pameran ini diikuti perwakilan dari Kementerian Pariwisata dan Kementerian BUMN. Stan Indonesia menampilkan produk-produk unggulan Indonesia Timur yang diwakili lima provinsi, yaitu Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Timur.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan