Pasar itu memiliki sejumlah keunikan yang bisa membawa pengunjungnya kembali mengingat memori di masa kecil.
"Makanan masa kecil yang sudah lama tidak terlihat, saya temui lagi di Pasar Van Der Capellen. Ini sebuah nostalgia yang menyenangkan," kata pria kelahiran Padang, 10 Oktober 1970, itu.
Kehadiran Pasar Van Der Capellen dinilai telah memberikan dampak positif kepada pengunjung. Banyak pengunjung yang terpancing mengenakan pakaian tradisional Minangkabau seperti yang telah diperagakan pengelola pasar serta pedagang di kawasan pasar itu.
Menurutnya, pasar tradisional dengan makanan tradisional itu perlu dilestarikan, apalagi Tanah Datar salah satu daerah yang memiliki nilai budaya tinggi.
Sekadar informasi, Arcandra Tahar sudah 20 tahun berkarier di Amerika Serikat (AS). Sebelum menjadi Wamen ESDM, dia diminta kembali ke Tanah Air oleh Presiden Joko Widodo untuk menjabat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, menggantikan Sudirman Said. Arcandra dikabarkan memiliki sejumlah hak paten dalam teknologi kilang lepas pantai di Amerika, salah satunya tentang desain offshore.
Dia menerima gelar Bachelor of Science di bidang Teknik Mesin diInstitut Teknologi Bandung, Indonesia. Setelah itu, ia melanjutkan studi di Texas A&M University Ocean Engineering, Amerika Serikat untuk meraih gelar Master of Science pada (1998) dan Doctof of Philosophy (2001), keduanya di bidang teknik kelautan.
Selama 14 tahun karier profesional di bidang hidrodinamika dan rekayasa lepas pantai, sejumlah posisi puncak yang pernah diemban Arcandra. Antara lain Principal dan Presiden di Asia Pasific AGR Deepwater Development System pada 2007-2009, Principal pada Horton Wison Deepwater 2009-2013, dan terakhir Presiden perusahaan energi dan perminyakan Petroneering Hoston di Texas, AS. (Media Indonesia)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
