"Laba bersih kami terdilusi. NPL (kredit bermasalah) kita juga masih tinggi, tetapi trennya sudah menurun," ujar Direktur Utama Bank Jatim R Soeroso, di acara paparan kinerja Bank Jatim Semester I-2015, di Hotel Kempinski, Jakarta, Rabu (29/7/2015).
Kendati laba mengalami penurunan, namun penyaluran kredit Bank Jatim mengalami kenaikan sebanyak 14 persen atau sebesar Rp28,29 triliun di semester I-2015. "Penyaluran kredit Bank Jatim pada semester I-2015 sebesar Rp28,29 triliun atau naik 13,97 persen secara year on year (yoy)," jelas dia.
Sejalan dengan penyaluran kredit, Bank Jatim juga mencatat rasio Non Performing Loan (NPL) terus mengalami penurunan hingga akhir Juni 2015 menjadi 3,82 persen. Padahal, pada Mei 2015 masih sebesar 4,6 persen. "Kami menargetkan NPL di akhir 2015 berkisar 2,8 hingga 3,1 persen," terangnya.
Lebih dari itu, hingga akhir 2015 ini Bank Jatim menargetkan pertumbuhan penyaluran kredit bisa mencapai 17 persen hingga 20 persen, target pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) bisa sekitar 15 persen hingga 17 persen dan net profit ditargetkan bisa tumbuh mencapai 15 persen sampai dengan 18 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
