Senior Manager Aset and General Affair Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) Sjaifuddin Thahir mengakui, industri kemaritiman masih memiliki prospek yang cerah kedepannya. Potensi sektor kelautan lepas pantai yang dimiliki Indonesia bisa mendorong pemerintah untuk memberikan dukungan yang kuat, diantaranya berupa regulasi pendukung.
"Masa yang penuh gejolak serta permasalahan yang terus bertambah telah mendorong perusahaan-perusahaan ASEAN untuk fokus pada penciptaan nilai. Industri kemaritiman Indonesia telah menciptakan peluang bisnis di tengah ekonomi yang suram," ujar Sjaifuddin dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Rabu (17/2/2016).
Sementara itu, kata dia, kemampuan kemaritiman Indonesia mampu merealisasikan pelabuhan global dan memberdayakan kemampuan kemaritiman ASEAN.
"Dalam kondisi kemaritiman dan kelautan Tanah Air saat ini, sangat penting untuk terus mengikuti berbagai pilihan bisnis yang tersedia demi konsolidasi dan pertumbuhan," pungkas Sjaifuddin.
Seperti diketahui, dalam beberapa tahun ini, pemerintah telah mengupayakan untuk fokus pada strategi kemaritiman Indonesia dengan mengalokasikan anggaran dua kali lipat pada pembangunan jalan, pelabuhan, dan bandara yang mencapai USD40 hingga beberapa tahun ke depan. Ini dilakukan guna mengoptimalkan potensi Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Selain itu pemerintah juga telah mengadopsi skema utama Hubungan ASEAN, dengan tujuan untuk melancarkan distribusi barang, manusia, dan sumber daya di daerah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
