Beberapa hari yang lalu, GPMT mengirimkan surat kepada Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman bahwa harga jagung pipilan dengan kadar air 15 persen saat ini berada pada posisi harga kisaran Rp4.000 hingga Rp4.200 per kg dari harga sebelumnya kisaran Rp3.000 hingga Rp3.200 per kg.
Pihak GPMT menyatakan, kenaikan harga jagung tersebut disebabkan karena kelangkaan pasokan jagung akibat pengetatan impor yang diberlakukan oleh pihak Kementan.
Menanggapi hal ini, Dirjen Tanaman Pangan Hasil Sembiring mengatakan kenaikan harga jagung hanya terjadi di Banten. Menurutnya pola seperti ini sudah terjadi pada tahun sebelumnya.
"Pola harga ini serupa dengan pola tahun-tahun sebelumnya. Jadi sudah biasa diantisipasi oleh indutri pakan di Banten," ujar Hasil Sembiring, saat dijumpai di Kantor Dirjen Tanaman Pangan, Jakarta Selatan, Jumat (23/10/2015).
Dirinya menambahkan, saat ini rata-rata harga jagung nasional di 2015 masih sama atau lebih rendah dibanding rata-rata harga di 2014. Data yang dikeluarkan Badan Ketahanan Pangan (BKP) menunjukkan harga jagung rata-rata nasional September 2014 tercatat Rp3.430 per kg. Sedangkan pada September 2015 tercatat Rp3.268 per kg atau justru harga masih lebih rendah.
"Harga jagung tertinggi 2014 terjadi pada Juni sebesar Rp 3.576, sedang harga tertinggi 2015 terjadi pada Juli yaitu Rp3.408. Jadi masih lebih rendah dari 2014," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
