Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto. (FOTO: Medcom.id/Ilham Wibowo)
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto. (FOTO: Medcom.id/Ilham Wibowo)

Menperin Minta Produsen AC Realisasikan Target Ekspor 10 Juta Unit

Nia Deviyana • 30 Juli 2019 21:21
Jakarta: Industri elektronika tercatat semakin menggeliat seiring peningkatan investasi dan ekspansi yang terealisasi belakangan ini. Salah satunya, diwujudkan melalui penambahan kapasitas produksi oleh PT Panasonic Manufacturing Indonesia (PT PMI).
 
"Untuk itu, kami mengapresiasi PT PMI atas komitmen dan kontribusi positifnya terhadap kinerja industri elektronika di Tanah Air dengan terus menambah kategori produk baru dan peningkatan kapasitas produksi," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto melalui keterangan resminya, Selasa, 30 Juli 2019.
 
Menurut Airlangga, penambahan kapasitas produksi AC Panasonic, selain dapat memenuhi permintaan konsumen domestik, juga diharapkan mampu mengisi pasar ekspor.

"Tadi disampaikan kalau target berikutnya adalah ekspor 10 juta unit dalam waktu 20 tahun. Tetapi menurut saya, 20 tahun itu terlalu kelamaan. Kami minta dipercepat menjadi 10 tahun," ujarnya.
 
Sasaran tersebut bakal mudah tercapai karena didukung dengan perkembangan teknologi terkini dan kompetensi sumber daya manusia industri di Indonesia yang semakin meningkat.
 
"Industri elektronika mempunyai daya ungkit untuk memacu ekspor kita. Apalagi sekarang, industri home appliances di Indonesia semakin kuat, dan tinggal diperdalam lagi struktur manufakturnya," tutur Airlangga.
 
Airlangga mengemukakan, geliat investasi yang terjadi menunjukkan optimisme dari pelaku industri yang melihat Indonesia adalah basis produksi dan pasar yang sangat strategis. Ini tidak terlepas dari upaya pemerintah yang terus menciptakan iklim investasi yang kondusif melalui pemberian kemudahan izin usaha serta fasilitasi insentif fiskal dan nonfiskal.
 
"Melalui penambahan kapasitas produksi ini, kami mendorong PT PMI terus memberikan kontribusi bisnis yang signifikan untuk kawasan ASEAN," ungkapnya. Perluasan lini produksi AC di Indonesia ini untuk memenuhi kebutuhan produk AC 2.0 PK dan 2.5 PK yang semula diproduksi di Malaysia.
 
Di samping itu, investasi tersebut guna mendorong Panasonic Gobel untuk meningkatkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN), yang saat ini telah mencapai sekitar 40 persen untuk produk AC. Selanjutnya juga mengurangi impor produk jadi AC, yang diperkirakan dapat menekan nilai impor produk serupa hingga Rp300 miliar per tahun.
 
"Kami pun mengapresiasi terhadap optimalisasi penggunaan komponen lokal bagi setiap lini produksi Panasonic, sehingga tingkat kandungan dalam negeri produknya diharapkan dapat di atas 40 persen dan dapat memberdayakan produsen komponen lokal," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan