Jika dengan membeli rumah atau apartemen seseorang bisa mendapatkan kembali hasilnya pada 10-20 tahun mendatang, Indonesia bisa mendapatkan lebih dari itu.
"Pertama dapat fisiknya, kedua persatuan, dan ketiga promosi Indonesia di dunia internasional," ujarnya dalam Metro Pagi Primetime, Rabu, 5 September 2018.
Rhenald mengatakan dari segi fisik Indonesia memiliki fasilitas yang tidak hanya dapat digunakan untuk kegiatan olahraga, namun juga kegiatan lain.
Fasilitas, infrastruktur, sampai dengan sarana transportasi yang tertata baik selama perhelatan Asian Games menjadi modal bagi Indonesia mampu menjadi negara penyelenggara event internasional lainnya.
"Di Asia ini ada tiga bangsa besar yang selalu siap; Tiongkok, Jepang, dan Korea. Sekarang Asia punya perbendaharaan Indonesia yang juga siap karena punya fasilitasnya, infrastruktur, dan transportasi udara yang lebih bagus," kata dia.
Momen Asian Games juga, kata Renald, menyatukan seluruh elemen masyarakat Indonesia. Persatuan Indonesia tak perlu lagi dikhawatirkan saat dua tokoh nasional dari dua kubu yang bertentangan saling berpelukan.
Dan yang tak kalah penting adalah promosi Indonesia di dunia internasional begitu masif selama Asian Games.
Bujet promosi dari Kementerian Pariwisata yang hanya Rp2,5 triliun setiap tahun mendapatkan modal balik yang begitu besar dengan pemberitaan megahnya pembukaan dan penutupan pesta Asian Games di stasiun televisi mancanegara.
"Di India, Korea, bahkan televisi Italia saya sempat memantau ikut memberitakan. Ini berkah pariwisata yang besar bagi Indonesia," ungkapnya.
Keuntungan ekonomi
Tak hanya menjadi investasi jangka panjang bagi Indonesia, Asian Games juga membawa manfaat langsung bagi sektor ekonomi Tanah Air.
Diukur dari pergerakan manusia dalam mengonsumsi sesuatu; pembelian tiket pembukaan, penutupan, bahkan sejumlah pertandingan, sampai dengan belanja iklan secara daring ikut menggerakkan perekonomian dalam negeri.
Belum lagi jika dilihat dari tren belanja suvenir, pengeluaran para atlet dan ofisial selama berada di Jakarta dan Palembang, serta okupansi hotel adalah dampak langsung dari pesta Asian Games yang bisa diukur dan tak terlalu sulit menghitungnya.
"Atlet dan ofisial itu kan bertarungnya hanya dua hari, masih ada sisa hari lainnya. Kalau kita gagal mengatur transportasi, infrastruktur, dan lainnya pasti ritel kita sepi," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
