"Harga naik bentor itu bervariasi. Kalau naik bentor saya dari dermaga ke jembatan Cinta sekarang Rp20.000 sekali naik. Dulu hanya Rp15.000," ujarnya pada Metrotvnews.com, di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Jakarta, Rabu (26/11/2014).
Pria yang sudah dua tahun menjadi pengemudi bentor ini mengungkapkan BBM eceran di Pulau Tidung naik Rp2.000 hingga Rp3.000 per liternya.
"Premium sekarang Rp11.000 hingga Rp13.000 per liter. Dulu sebelum naik harganya Rp9.000 hingga Rp11.000. Kalau solar sekarang sekitar Rp9.000 hingga Rp10.000. Sebelum naik harganya Rp7.000 hingga Rp8.000 per liter," beber pria berusia 34 tahun ini.
Suhartono menceritakan, sebelum Presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan harga, masyarakat Pulau Tidung sudah tahu dan siap dengan kenaikan tersebut. "Waktu zaman SBY, kita sudah tahu BBM akan naik. Siapa pun presidennya, harga BBM tetap naik," urai pria asal Brebes ini.
Masyarakat Pulau Tidung diakuinya tidak menanggapi kenaikan BBM dengan berlebihan. "Di sini sudah biasa dengan kenaikan harga. Warga yang di sana saja (Jakarta) yang terlalu berlebihan," ujarnya.
Harga bahan pokok dan makanan kemasan juga mengalami kenaikan Rp500 hingga Rp3.000. "Harga gorengan sebelumnya Rp500 sebuah, sekarang Rp2.000 dapat tiga. Makanan di rumah makan naik Rp1.000," kata pria berkulit sawo matang ini.
Sementara itu, tarif angkutan laut antarpulau turut mengalami kenaikan. Dari sebelumnya Rp35.000 kini menjadi Rp40.000 untuk perjalanan dari Pulau Tidung ke Muara Angke menggunakan kapal feri tradisional. Sedangkan untuk perjalanan ke Tangerang dari Rp25.000 kini jadi Rp30.000 sekali jalan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
