“Biasanya kita pameran B2B (business to business) atau trade fair, sementara ini consumer show adalah bentuk nyata di mana kami bisa memberikan sumbangan terhadap pemerintah,” kata Ralph di Jakarta dikutip dari Antara, Minggu, 26 Mei 2019.
Sejak diambil alih oleh manajemen baru pada 2004, menurut Ralph, Jakarta Fair terus berubah dengan memberikan layanan yang lebih baik bagi peserta pameran maupun pengunjung. Hal tersebut, jelasnya, dibuktikan dengan penambahan beberapa hall baru sehingga area pameran menjadi lebih luas dengan tujuan yang tidak terlepas dari bisnis massa.
Ralph menambahkan bahwa bisnis massa merupakan satu kesatuan dengan kepariwisataan, yang bisa memberikan dampak jauh lebih besar daripada turis biasa jika dikelola dengan benar.
“Multiply effect (efek berlapis)-nya itu biasanya tujuh sampai delapan kali lebih tinggi, itu yang mau kami tonjolkan,” ujar dia.
Adapun bentuk dari efek berlapis yang dia maksud adalah aspek perekonomian, transaksi yang terjadi, hingga ketenagakerjaan.
“Selama dua bulan kita menciptakan hampir sekitar 50 ribu tenaga kerja baru seperti SPG, kontraktor, dan lainnya,” pungkas Ralph.
Jakarta Fair Kemayoran adalah pameran yang digelar setiap tahun dalam rangka memperingati ulang tahun Jakarta pada 22 Juni. Pada pergelarannya tahun 2019 ini, Jakarta Fair dimulai 22 Mei hingga 30 Juni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News