Amran merasa produksi jagung nasional telah surplus. Bahkan, dia menawarkan Indonesia siap mengekspor pisang, manggis, nanas dan salak ke Argentina.
Ketua Umum HIPMI Bahlil Lahadalia menilai sikap Amran menjadi salah satu bukti suksesnya pemerintah dalam upaya menyejahterakan petani. "Amran sudah menjaga kerja dan perekonomian petani jagung supaya tetap sejahtera. Kita tidak selalu impor, bisa juga ekspor," kata Bahlil, Kamis 23 mei 2019
Menurut Bahlil, dengan kebijakan Amran yang berani menolak tawaran impor jagung Argentina, menunjukkan sektor pertanian Indonesia mampu bersaing di pasar dunia.
Bahlil menuturkan, dengan derasnya impor, seperti jagung, akan berprengaruh terhadap daya saing harga di tingkat petani.
"Impor pangan itu kan ada juga yang ulahnya mafia. Mengambil kesempatan dan keuntungan memanfaatkan kebutuhan pangan kita. Kasihan petani kalau kita mampu produksi tapi impor," ujar Bahlil.
Seperti diketahui, produksi jagung nasional tahun 2018 mencapai 30,56 juta ton dengan luas lahan panen 5,73 juta hektare. Angka produksi itu tumbuh 3,64 persen dibandingkan tahun 2017.
Presiden Joko Widodo juga pernah mengungkapkan, Indonesia kini telah berhasil mengekspor jagung. Terbukti tahun 2018 sebanyak 380 ribu ton produksi jagung nasional mampu di ekspor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News