"Kenapa masyarakat banyak yang lari ke lintah darat? Karena itu yang mudah, (pinjamannya) enggak pakai agunan," kata Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB) OJK Firdaus Djaelani, di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Senin (9/5/2016).
Dirinya tidak menampik memang praktik lintah darat ini tidak akan dengan mudah dihapuskan oleh negara. Apalagi keberadaan para peminjam yang bukan lembaga jasa keuangan seperti ini dibutuhkan masyarakat meskipun mereka tidak secara aktif menawarkan pinjamannya.
Namun demikian, dirinya mencontohkan ada suatu negara yang memiliki aturan bagi peminjam nonbank. Di negara tersebut, debitur yang meminjamkan uang tidak sesuai aturan bisa dipidanakan.
"Saya pernah datang ke suatu negara, di negara itu punya undang-undang siapapun yang memberi pinjaman selain perbankan maksimal pinjamannya 20 persen dari suku bunga perbankan, kalau di atas itu pidana. Tapi di kita susah kalau mau begitu, karena harus lewat DPR," jelas dia.
Oleh karena itu, lanjut Firdaus, OJK berusaha memperluas kemudahan masyarakat untuk mendapatkan akses ke lembaga keuangan. Hal ini dilakukan dengan memberikan sertifikasi baik mulai sertifikat tanah hingga sertifikat ternak sehingga bisa menjadi agunan di bank.
"Untuk itu, kita ingin mempermudah inklusi keuangan. Sehingga akses masyarakat ke lembaga keuangan bisa lebih mudah, karena kalau permintaannya banyak juga akan menurunkan suku bunganya," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
