"Mulai 17 Juni BI mulai buka, ada Rp16,3 miliar (uang ditukar), dengan penukarnya 6.847 orang. Dengan tahun lalu kurang lebih sama di Monas. Kalau data (keseluruhan) BI saya belum tahu," ujar Deputi Gubernur BI Ronald Waas, di Parkir IRTI Monas, Jakarta Pusat, Senin (6/7/2015).
Dirinya juga terus mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menukarkan uang di tempat-tempat yang resmi. "Kami imbau masyarakat untuk menukar di rempat resmi, kemungkinan mendapat uang palsu lebih kecil. Selain itu ada uang bayaran, malah bank memberi souvenir," lanjut dia.
Bahkan, lanjut Ronald, dari bank yang melayani penukaran uang tunai di Monas ada yang membolehkan nasabah memakai tabungannya sehingga langsung bisa diambil secara cash. Ini yang menurut Ronald bisa menjadi ajang kompetisi sehat bagi perbankan.
Selain itu, masih kata Ronald, pelayanan penukaran uang di tempat resmi juga mengharuskan masyarakat yang akan menukar untuk menyertakan identitas dirinya, sehingga bisa mengurangi penukaran dengan jumlah banyak oleh masyarakat yang bertujuan menjual kembali uangnya.
"Dengan, pengambilan sistem data penukar, kalau satu orang menukar enggak mungkin datang ke tempat yang sama hari yang sama untuk tukar lagi. Jadi pada hari yang sama enggak bisa tukar lagi. Kan dia butuh lebih dari 3,7 juta sementara setiap orang dibatasi hanya 3,7 juta per hari," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
