Demikian keterangan pers Kementerian Luar Negeri yang diterima di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Sabtu 14 Oktober 2017.
Keenam BUMN Indonesia itu yaitu PT Dirgantara Indonesia, PT PAL Indonesia, Pelindo, PT Garuda Indonesia, PT Industri Kereta Api (INKA), dan PT Pindad. Selain itu, keenam BUMN ini bersama institusi keuangan Bank Exim Indonesia melakukan pertemuan bisnis dengan Menteri Transportasi Nigeria Chibuike Rotimi Amaechi di arena kegiatan Trade Expo Indonesia, ICE-BSD.
Kementerian Luar Negeri secara khusus menginisiasi dan mengatur pertemuan itu agar para pelaku usaha Indonesia dapat secara langsung mendengar peluang bisnis disektor transportasi dari Menteri Nigeria.
Pertemuan bisnis itu dipandu oleh Duta Besar RI untuk Nigeria Harry Purwanto. Dalam kesempatan itu, keenam BUMN mempresentasikan keunggulan produk masing-masing, baik barang maupun jasa, dan prospek kerja sama potensial yang bisa dikembangkan dengan Nigeria.
Sementara itu, Eximbank menjelaskan kesiapannya untuk memberikan dukungan pembiayaan melalui skema credit line dan memfasilitasi counter trade. Menteri Transportasi Nigeria pada awal pertemuan juga memaparkan beberapa peluang bisnis di Nigeria di sektor transportasi baik darat, udara dan laut.
"Saat ini kami sangat fokus untuk pengembangan transportasi darat, khususnya kereta api," ujar Amaechi.
Dia menyebutkan bahwa Nigeria sedang mengimplementasikan proyek nasional 25 Years Railway Strategic Vision. Sebelum pertemuan, Menteri Amaechi juga mengunjungi beberapa stan pameran BUMN dan sempat mencoba simulator kokpit pesawat N-213 di arena Trade Expo Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
