Setelah Semarang, inflasi tertinggi kedua adalah Kota Bandung (Jawa Barat) sebesar 0,52 persen, kemudian diikuti Kota Serang (Banten), dan Yogyakarta (DIY) masing masing 0,32 persen.
"Sedangkan kota yang mengalami inflasi terendah terjadi di Kota Surabaya (Jatim) dan DKI Jakarta (DKI), masing-masing sebesar 0,26 persen dan 0,24 persen," kata kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim Teguh Pramono, kepada Metrotvnews.com, Sabtu (3/12/2016).
Sementara inflasi tahun kalender sejak Januari hingga November 2016 di enam ibu kota provinsi di Pulau Jawa seluruhnya mengalami inflasi. Inflasi tahun kalender tertinggi terjadi di Kota Serang sebesar 3,14 persen, diikuti Kota Surabaya sebesar 2,64 persen, Kota Bandung 2,28 persen, Kota Semarang sebesar 2,11 persen, DKI Jakarta sebesar 2,09 persen, dan inflasi tahun kalender terendah terjadi di Kota Yogyakarta sebesar 1,93 persen.
Menurut Teguh, kota yang mengalami inflasi terendah ini disebabkan karena kebutuhan pangan produk khususnya pertanian didatangkan dari luar kota. Misalnya di Surabaya, produk pertanian seperti sayur, cabai, didatangkan dari daerah-daerah seperti Lumajang, Pasuruan. "Sehingga hal tersebut membuat inflasi di ibu kota di provinsi," ujarnya.
Sementara inflasi year-on-year pada November 2016 di enam ibu kota provinsi di Pulau Jawa, semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Serang sebesar 4,30 persen, diikuti oleh Kota Surabaya sebesar 3,61 persen, Kota Semarang sebesar 3,17 persen, Kota Bandung sebesar 3,08 persen, Kota Yogyakarta sebesar 2,91 persen, dan inflasi terendah terjadi di Kota Jakarta sebesar 2,83 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
