Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan salah satu pendekatan yang bisa dimanfaatkan oleh investor adalah optimalisasi aset dari proyek infrastruktur yang sudah ada untuk menarik pembiayaan baru. Disinilah tugas INA dalam menghubungkan antara investor dengan pemilik aset yaitu BUMN.
"Pendekatan melalui optimalisasi aset atau asset recycling, khususnya untuk proyek infrastruktur eksisting atau yang sudah ada dari BUMN yang sudah dibangun atau yang sudah beroperasi," kata dia dalam video conference, Kamis, 14 April 2022.
Dengan skema ini, Sri Mulyani menyebut pembangunan infrastruktur tetap bisa dibiayai dengan fresh money namun tidak melalui APBN langsung tetapi melalui INA. Apalagi INA dimungkinkan untuk bekerja sama dengan investor dari berbagai negara.
"Pembentukan INA adalah sebuah momentum penting, Indonesia mengembangkan creative financing selanjutnya yaitu dengan membuat platform yang sangat kredibel untuk bisa bekerja sama dengan investor-investor dari berbagai sumber," ungkapnya.
Dengan tata kelola yang mengikuti standar internasional, ia berharap INA mampu menarik investasi ekuitas yang bersifat jangka panjang. Menurutnya, strategi co-investasi juga dapat meningkatkan modalitas investasi terutama dana yang sudah dimasukan dalam platform INA.
"INA menjadi pertaruhan kemampuan Indonesia untuk memberikan keseimbangan di satu sisi yaitu menyakinkan investor mengenai tingkat risiko yang acceptable dan di sisi lain juga memberikan suatu jaminan kepastian investasi," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
