Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kenaikan realisasi bansos pada kuartal I tahun ini adalah 16,5 persen. Meskipun lebih rendah dari pertumbuhan pada periode yang sama tahun lalu, namun pada kuartal I-2020 kenaikannya mencapai 27,6 persen.
"Jangan lupa tahun lalu Rp47,2 triliun itu sudah naik 27,6 persen dari tahun sebelumnya. Jadi ini kita mengalami kenaikan atau dua tahun berturut-turut dari 2020-2021," katanya dalam konferensi pers APBN Kita di Jakarta, Kamis, 22 April 2021.
Ia menambahkan, kenaikan realisasi bansos yang tinggi ini tak lepas dari dampak pandemi covid-19. Menurut dia, pemerintah hadir untuk membantu masyarakat yang menghadapi tekanan cukup berat akibat pandemi seperti kehilangan pekerjaan atau penurunan pendapatan.
Apabila dirinci, realisasi bansos mayoritas dilakukan oleh Kementerian Sosial (Kemensos) yaitu Rp34,7 triliun tumbuh 45,8 persen dari Rp23,8 triliun di kuartal I 2020. Salah satunya adalah untuk pemberian sembako kepada 15,93 juta KPM senilai Rp11,6 triliun.
"Pemerintah juga memberikan bansos tunai kepada 9,59 juta KPM dengan anggaran Rp10,2 triliun, pemerintah juga memberikan lagi kepada 9,7 juta KPM dengan anggaran Rp12,9 triliun. Jadi KPM ini entah mendapat PKH, atau bansos tunai, atau bantuan sembako," ungkapnya.
Sementara itu, realisasi bansos dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) turun 43,1 persen menjadi hanya Rp11,5 triliun. Penurunan ini karena pencairan PBI tahun ini yang sesuai jadwal yaitu hanya tiga bulan, sedangkan tahun lalu adalah untuk lima bulan.
Untuk Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) realisasi bansos adalah Rp7,7 triliun dan di Kementerian Agama (Kemenag) sebesar Rp1,03 triliun. Anggaran ini untuk KIP Kuliah kepada 782 ribu mahasiswa senilai Rp3,5 triliun dan PIP kepada 9,8 juta siswa senilai Rp5,2 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
