menjaga tren positif investasi kedua sektor tersebut, terutama di wilayah Jawa Tengah (Jateng).
Menurut Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani, pertumbuhan realisasi investasi baru maupun perluasan sektor tekstil dan sepatu di Jateng harus diimbangi dengan investor existing yang juga berjalan dengan baik.
Oleh karena itu, jika investor sektor tekstil dan sepatu di Jateng dan Jawa Timur menghadapi masalah, dapat segera menyampaikan ke Desk Khusus ini sehingga pemerintah dapat memfasilitasinya.
"Pemerintah, khususnya BKPM merasa tidak happy apabila investor baru terus tumbuh, tapi di sisi lain investor yang sudah berjalan justru menghadapi masalah. Tentunya, kondisi seperti ini tidak bagus bagi iklim investasi di Indonesia," ujar Franky, dalam siaran persnya, di Jakarta, Kamis (15/10/2015).
Dia pun meyakinkan jika pemerintah perlu hadir untuk memastikan investor existing yang mendapat masalah dapat terfasilitasi sehingga tidak muncul PHK. Investor tekstil dan sepatu diharapkan jangan sampai melakukan PHK, sebelum mengadukan dan difasilitasi Desk Khusus Investasi.
Sekadar informasi, Franky melakukan sosialisasi keberadaan Desk Khusus Investasi sektor Tekstil dan Sepatu, di Semarang hari ini. Sosialisasi yang diikuti oleh investor dari Jateng dan Jawa Timur ini, merupakan acara kedua yang diselenggarakan oleh BKPM. Sebelumnya, BKPM juga menyelenggarakan sosialisasi yang sama untuk investor dari Jakarta, Jawa Barat dan Banten, 9 Oktober.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
