Menurut Sudirman, dana ketahanan energi akan digunakan sebagai cadangan strategis. Dalam beberapa kesempatan, kata dia, Presiden Jokowi selalu mengingatkan untuk membangun strategis petroleum resource yang diamanatkan dalam Undang-Undang Energi Tahun 2007. Dalam UU itu disebutkan, pemupukan cadangan strategis yang tidak boleh digunakan namun harus disimpan untuk kondisi darurat.
"Mulai APBNP akan dialokasikan, betapapun kecilnya. Kita tahu situasi APBNP sedang mengalami tekanan, tapi budget lain akan mulai dibuka bersama-sama dengan memupik DKE. Sebagian akan digunakan untuk membangun cadangan strategis," kata Sudirman di Kemenko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Selatan, Kamis (24/3/2016).
Namun, meskipun ada efisiensi untuk APBNP, Sudirman mengatakan, berapapun nilainya akan dialokasikan untuk dana ketahanan energi. Lebih jauh dirinya menambahkan, mulai saat ini pihaknya akan berdiskusi dan berdialog dengan produsen BBM. Sambil membangun tengki-tengki, cadangan produksi akan dititipkan di tempat-tempat pemerintah membeli minyak.
"Ini akan makan waktu dua sampai tiga tahun ke depan sampai ada kumpulkan cadangan 15 hari untuk pertama-pertama. Nanti mungkin tahun ke empat sampai lima bisa sebulan. Pertamina dan badan usaha didorong ada kenaikan cadangan secara nasional dan makin kuat," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
