Hal tersebut disampaikannya saat rapat kerja bersama Banggar DPR, Selasa, 30 Agustus, malam. "Apakah kita boros? Nampaknya iya," tegas Ani di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat.
Salah satu yang ia soroti yakni anggaran untuk tunjangan profesi guru di daerah yang ternyata harus ditunda pembayarannya sebesar Rp23,3 triliun. Padahal, kata dia, anggaran tersebut pun tak bisa disalurkan lantaran data menunjukkan guru yang tak memiliki sertifikat masih banyak.
"Itu database betul, data guru yang dimiliki Dikbud dan daerah harus terus menerus diperbaiki sehingga kami bisa lakukan perencanaan dengan baik. Pengurangan dari sisi jumlah guru yang belum dapatkan sertifikasi," ujar dia.
Begitu juga dengan perjalanan dinas, lalu pemeliharaan gedung yang juga harus dihemat. Namun dirinya memastikan anggaran belanja modal dan infrastruktur tak akan kena pemangkasan.
"Proyek pemerintah berhenti? saya akan tanya melihat ke K/L terkait untuk proyek diminta multiyears bukan diberhentikan. Tapi kecepatan pembangunan tidak terlalu cepat di 2016. Proyek Rp1 triliun akan selesai 18 bulan, sekarang 24 bulan sehingga tetap berjalan," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
