Menurut dia, aturan tersebut sebagai upaya yang konkrit dan diharapkan akan mendorong masuknya valas dalam jumlah yang signifikan.
"Kalau setahun ada lalu lintas masuk 14 juta WNA dan turis asing masuk ke Indonesia, yang secara rutin ada tiga juta WNA yang masuk ke Indonesia. Kalau dibuat rata-rata per orang USD10,000, maka akan masuk valas USD sebesar USD3 miliar. Ini jumlah yang besar," ujarnya di Gedung DPR, Senayan, seperti dikutip dalam keterangan tertulisnya, Rabu (16/9/2015).
Misbakhun menambahkan, penerbitan aturan ini merupakan bagian/tindaklanjut dari paket kebijakan yang diumumkan oleh Presiden Joko Widodo pada 9 September lalu. Di mana pembukaan rekening valas untuk WNA cukup dengan menggunakan paspor saja.
(Klik: Cukup Pakai Paspor, WNA Bisa Buka Rekening di Indonesia)
Sekretaris Panja Penerimaan Negara Komisi XI DPR ini juga optimistis terbitnya aturan OJK tersebut akan mendorong WNA dan turis asing membuka rekening valas di sistem perbankan Indonesia.
"Saya yakin dengan kemudahan persyaratan yang telah dibuat oleh OJK akan ada dorongan WNA dan turis asing untuk membuka rekening valas di sistem perbankan Indonesia," ujar politikus Golkar ini.
Seperti diketahui, OJK telah menerbitkan dan mengirimkan surat penegasan kepada seluruh Bank Devisa terkait Relaksasi Pembukaan Rekening Valuta Asing bagi WNA yang berkunjung ke Indonesia khusus untuk rekening minimum USD2.000 dan maksimum USD50.000 pada Selasa 15 September kemarin.
(Klik: OJK Terbitkan Aturan Pembukaan Rekening bagi WNA)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
