Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Luky Alfirman mengatakan penerbitan SR016 bertujuan untuk membiayai pembangunan di Indonesia. Untuk itu, ia mengajak seluruh investor, baik investor lama maupun investor baru dari berbagai generasi untuk berinvestasi di SR016.
"Mari bersama-sama kita mendukung pembangunan infrastruktur Indonesia demi kemajuan bangsa dengan berinvestasi di instrumen SR016. SR016 pilihan berharga untuk semua generasi," kata dia, dalam video conference, Jumat, 25 Februari 2022.
SR016 ini memiliki imbalan sebesar 4,95 persen per tahun dengan minimum holding period sampai 10 Juni 2022. Masyarakat bisa memesan SR016 mulai dari Rp1 juta hingga Rp2 miliar, dengan nilai nominal per unit adalah Rp1 juta melalui 30 mitra distribusi yang telah ditunjuk oleh pemerintah.
Adapun jangka waktu SR016 tercatat tiga tahun dengan bentuk tanpa warkat dan dapat diperdagangkan di pasar sekunder mulai 11 Juni 2022 atau setelah berakhirnya minimum holding period. SR016 memiliki underlying asset Barang Milik Negara (BMN) dan proyek atau kegiatan kementerian/lembaga pada APBN 2022.
Mitra distribusi
Para mitra distribusinya, yaitu Bank Central Asia, Bank CIMB Niaga, Bank Commonwealth, Bank Danamon Indonesia, Bank DBS Indonesia, Bank HSBC Indonesia, Bank Mandiri, Bank Maybank Indonesia, dan Bank Mega.Kemudian Bank Negara Indonesia, Bank OCBC NISP, Bank Panin, Bank Permata, Bank Rakyat Indonesia, Bank Tabungan Negara, Bank UOB Indonesia, Citibank, Standard Chartered Bank, Bank Syariah Indonesia, serta Bank Muamalat.
Selain perbankan, mitra distribusi lainnya yaitu BRI Danareksa Sekuritas, Mandiri Sekuritas, Trimegah Sekuritas Indonesia, Bareksa Portal Investasi, Nusantara Sejahtera Investama (FUNDtastic+), Star Mercato Capitale (Tanamduit), Investree Radhika Jaya, Lunaria Annua Teknologi (Koinworks), Mitrausaha Indonesia Grup (Modalku), serta Bibit Tumbuh Bersama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
