Pada 2016, serapan anggaran belanja Pemeintah Presiden Joko Widodo yakni sebesar Rp1.859,5 triliun atau 89,3 persen dari pagu belanja negara sebesar Rp2.082,9 triliun dalam APBN-Perubahan.
Jika dirinci, belanja kementerian atau lembaga (K/L) terserap Rp677,6 triliun dari pagu Rp767,8 triliun. Belanja tersebut terdiri dari belanja pegawai sebesar Rp205,4 triliun dari alokasi Rp209,4 triliun, belanja barang Rp257,7 triliun dari Rp302,8 triliun, belanja modal Rp165 triliun dari Rp206,6 triliun, serta belanja bantuan sosial Rp49,6 triliun dari Rp49,4 triliun.
.jpg)
Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, jika dilihat dari outlook yang dibuat dengan adanya pemangkasan belanja K/L sebesar Rp65 triliun, maka realisasinya sudah melebihi 100 persen.
"Daya serap atau ekseskusi dari kementerian lembaga alami perbaikan terutama pada semester pertama, karena persiapan penyerapan APBN 2016 cukup dini," kata Ani dalam konferensi pers di kantornya, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Selasa (3/1/2016).
Sementara belanja non K/L, serapannya sebesar Rp470,9 triliun dari Rp538,8 triliun. Sedangkan belanja untuk transfer daerah dan dana desa realisasinya Rp710,9 triliun dari pagu Rp776,3 triliun, di mana transfer daerah serapannya Rp664,2 triliun dari Rp629,3triliun dan dana desa Rp46,7 triliun dari pagu Rp47,0 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
