"Kuartal I kita sudah tahu, ini sudah selesai kurang lebih sekitar lima persen," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Kacaribu dalam Indonesia Macroeconomic Updates 2022, Senin, 4 April 2022.
Ia mengatakan, salah satu faktor yang mendukung perbaikan pertumbuhan ekonomi di awal tahun ini adalah membaiknya mobilitas masyarakat. Bahkan, menurut Google Mobility Index mobilitas masyarakat meningkat hingga 6,7 persen.
"Ini memberikan optimisme bagi kita karena kalau kita ingat pada 2020 kuartal II itu adalah mobilitas paling rendah dan pada saat itulah kita menghadapi pertumbuhan ekonominya kontraksi paling dalam," ungkapnya.
Selain itu, leading indicator seperti Indeks Keyakinan Konsumen berada di level optimistis yaitu 113, retail sales index juga terus meningkat 14,5 persen pada Februari, serta konsumsi listrik industri dan bisnis yang masing-masing tumbuh 14,1 persen dan 9,3 persen.
Sementara kinerja PMI Manufaktur Indonesia juga tetap ekspansif di tengah kenaikan PMI Manufaktur global. PMI Manufaktur Indonesia tercatat naik ke level 51,3 pada Maret 2022 seiring dengan peningkatan bisnis karena pelonggaran kebijakan.
Febrio menambahkan, surplus neraca perdagangan pada Februari 2022 sebesar USD3,83 miliar juga cukup menggembirakan. Apalagi pada bulan tersebut, ekspor tercatat tumbuh 34,14 persen (yoy) sedangkan impor juga tumbuh 25,43 persen (yoy).
"Perkembangan dari trade ini sangat menggembirakan terutama berlanjut dengan harga komoditas yang sangat tinggi dalam beberapa bulan terakhir, yang tidak terlepas dari keberlanjutan pemulihan tapi memang ada faktor geopolitik," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
