Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Robert Pakpahan mengatakan, jumlah investor terbanyak berada pada kisaran pembelian Rp2 juta hingga Rp50 juta. Kisaran pembelian sukuk di level tersebut berhasil mengantongi persentase sebesar 47 persen dari total investor.
"Hal ini menandakan bahwa Sukuk Tabungan mampu menjangkau investor individu kecil sehingga memiliki kualitas keritelan yang baik," ujar Robert, di Gedung Frans Seda Kemenkeu, Jalan Wahidin Raya, Jakarta Pusat, Senin (5/9/2016).
Sementara jumlah investor yang melakukan pembelian antara Rp52 juta hingga Rp100 juta sebanyak 18 persen. Kemudian rentang pembelian Rp102 juta hingga Rp500 juta sebanyak 27 persen dan di atas Rp500 juta sebesar delapan persen.
Berdasarkan sebaran wilayah, investor terbanyak berasal dari bagian barat Indonesia selain DKI Jakarta sebesar 59 persen. Sedangkan untuk nominal penjualan, bagian barat Indonesia selain DKI Jakarta sebesar 47 persen.
Selanjutnya untuk jumlah investor di DKI Jakarta sebanyak 32 persen dengan nominal penjualannya sebesar 44 persen. Bagian tengah Indonesia jumlah investor sebanyak enam persen dan nominal penjualan sebanyak enam persen.
"Dan bagian timur Indonesia yang paling kecil. Dia untuk jumlah investornya hanya tiga persen. Untuk nominal penjualannya juga hanya tiga persen," pungkas Robert.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
