"Berdasarkan jumlah investor, generasi milenial mendominasi investor SBR010 dengan porsi sebesar 46,1 persen," kata Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Luky Alfirman dalam keterangan resminya, Senin, 19 Juli 2021.
Namun begitu, secara nominal pembelian SBR010 masih didominasi oleh generasi baby boomers atau sebanyak 40,4 persen. Padahal secara jumlah, generasi baby boomers yang lahir antara tahun 1946 hingga 1964 ini hanya 20,3 persen dari total investor.
Sementara berdasarkan profesi, jumlah investor SBR010 didominasi pegawai swasta yaitu sebesar 40,2 persen. Namun secara nominal, investor yang berprofesi sebagai wiraswasta masih mendominasi pemesanan SBR010 dengan 35,7 persen dari jumlah investor.
Berdasarkan gender, jumlah investor SBR010 didominasi investor perempuan sebanyak 58,3 persen. Sedangkan menurut profesinya, ibu rumah tangga menduduki peringkat tiga besar investor SBR010 atau konsisten sejak penerbitan SBR seri sebelumnya.
Sejak penerapan Single Investor Identification (SID) terdapat 14.269 investor yang membeli SUN Ritel lebih dari sekali (repeating investors) atau 61,1 persen dari total jumlah investor SBR010, dengan nominal pemesanan sebesar Rp5,29 triliun.
"Dari jumlah tersebut, sebanyak 36 investor bahkan tidak pernah absen membeli SUN Ritel," ungkapnya.
Pada penerbitan SBR010 kali ini mitra distribusi bank masih mendominasi penjualan SBR010, baik dari nominal maupun jumlah investor. Untuk kelompok non-bank, baik nominal penjualan dan jumlah investor terbesar dicapai oleh perusahaan fintech APERD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
