Ilustrasi. FOTO: MI/Andri Widiyanto
Ilustrasi. FOTO: MI/Andri Widiyanto

Ekonomi Indonesia di 2023 Diramal Merekah Jelang Pemilu, Bakal Tumbuh Berapa?

Antara • 17 Mei 2023 11:01
Jakarta: Kepala Riset DBS Group Maynard Arif mengatakan ekonomi Indonesia akan tumbuh lima persen secara tahunan pada 2023 atau tetap stabil di tengah kampanye menuju Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
 
"Kita dapat mengatakan perekonomian Indonesia secara umum tumbuh dengan kecepatan yang lebih stabil dibandingkan dengan beberapa tahun belakangan. Kami masih berpikir pertumbuhan lima persen dapat dikelola beberapa tahun ke depan,” kata Maynard, dilansir dari Antara, Rabu, 17 Mei 2023.
 
Pertumbuhan ekonomi yang lima persen pada 2023 melemah dari pertumbuhan ekonomi di 2022 sebesar 5,3 persen. Namun, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 diperkirakan lebih tinggi dari negara lain seperti Malaysia, Thailand, dan Singapura yang masing-masing diperkirakan tumbuh empat persen, 3,4 persen, dan 2,2 persen secara tahunan di 2023.

Dampak pemilu ke sektor ekonomi

Sementara itu, menurutnya, Pemilu di setiap lima tahun akan memberikan dampak yang berbeda-beda pada sektor perekonomian Indonesia. Ia mencontohkan, Pemilu 2014 memberikan dampak positif terhadap harga saham sektor konsumsi yang mengalami peningkatan, tetapi Pemilu 2019 justru memberikan dampak sebaliknya.
Baca: Coldplay ke Jakarta, Berikut Tips Buat si Penikmat Konser Biar Kantong Anti Jebol!

Pada periode pertama Pemerintahan Jokowi yang mulai 2014, kinerja sektor infrastruktur turut terangkat, tapi kinerja sektor tersebut tidak meningkat signifikan pada 2019. “Jadi saya pikir setiap pemilu sejauh ini dinamikanya dapat berbeda, dan dampaknya ke setiap sektor juga cukup berbeda,” katanya.

Namun demikian, ia memastikan pemilu akan berdampak positif terhadap perekonomian domestik, terutama konsumsi masyarakat yang dapat terkerek lebih tinggi jika pemilu dilakukan untuk memilih salah satu dari tiga kandidat.
 
“Dari sisi pengeluaran, saya pikir, lebih baik kalau kita memiliki tiga kandidat presiden daripada dua. Ini karena, jika kita lihat uang yang disalurkan pada 2019 dengan kandidat presiden hanya dua, lebih rendah daripada 2014,” pungkasnya.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan