Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani mengatakan peta jalan ini merupakan cerminan harapan dunia usaha untuk meningkatkan daya saing nasional. Pelaku usaha diharapkan langsung bersinergi dengan pemerintahan yang dilanjutkan oleh petahana maupun dari pergantian rezim.
"Kami siapkan roadmap perekonomian untuk capres dan cawapres terpilih seperti yang dilakukan pada periode lima tahun yang lalu," kata Shinta di Hotel Milenium, Jakarta, Rabu, 10 April 2019.
Ia memaparkan terdapat isu berbeda yang diterapkan pada peta jalan kali ini. Sektor tertentu yang dinilai perlu menjadi prioritas dimasukan setelah melalui survei hingga kajian forum diskusi.
"Roadmap 2019-2024 ada tiga bagian utama yaitu pertama konseptual atau studi literature, kedua masukan dan hasil rekomendasi survei dan ketiga matrik kebijakan," paparnya.
Fokus dalam peta jalan tersebut juga dilakukan dalam isu penyesuaian para pengusaha agar mencapai efisiensi biaya dan menghasilkan produksi yang berlipat. Kandidat presiden terpilih nantinya bisa menghadapi tantangan yang juga dirasakan pelaku usaha.
"Setiap isu akan dibuka dalam sub bab melalui konseptual dan dijelaskan data terkini dan litertaur lalu dibahas secara praktikal," tuturnya.
Isu sektoral yang dibahas dalam peta jalan kali ini meliputi manufaktur, pariwisata, pangan dan pertanian, energi serta UMKM. Isu lintas sektoral juga turut menjadi perhatian seperti makro ekonomi, perbankan, pembiayaan, perpajakan dan regulasi dunia usaha.
"Jadi kita rangkum hal pook yang penting dilihat seperti daya saing dan output yang diharapkan," ujarnya.
Rumusan peta jalan masih dibahas intensif oleh Apindo. Rencananya, dokumen peta jalan perekonomian ini bakal diserahkan pada Agustus 2019 mendatang. "Kita analisa masukan dan perbaikan yang perlu dilakukan, nanti akan spesifik dan konkret," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
