"Saya sudah bicara dengan Bank Indonesia, periodenya butuh enam tahun, malah perkiraan bisa sampai 10 tahun," terang Chatib, di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (19/8/2014).
Menurut Chatib, butuh waktu bagi masyarakat untuk bisa menerima sepenuhnya uang dengan nominal yang lebih kecil. Banyak orang yang akan berfikir negatif pada pemerintah tentang redenominasi ini, mengingat saat ini tengah fluktuasi exchange (nilai tukar) pemerintah justru memangkas tiga angka nol di belakang.
"Nih, ada dua uang yang satu nominalnya Rp1.000 (uang lama) dan Rp1 (uang redenominasi). Pertama-tama mereka masih ragu untuk menggunakan dalam transaksi, apakah laku atau tidak? Tapi lama-kemalaan mereka pasti bisa menerima, dengan begitu secara perlahan uang yang lama akan ditarik dari peredaran," beber Chatib.
Lebih lanjut, tambah Chatib, rancangan undang-undang redenominasi masih dibahas bersama legislator. Sekadar informasi, redenominasi merupakan penyederhanaan nilai (pecahan) mata uang menjadi pecahan lebih sedikit dengan cara mengurangi digit (angka 0) tanpa mengurangi nilai mata uang tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
