"Sayangnya lapas itu belum diasuransikan maka kami koordinasi dengan Kemenkumham begitu kebakaran di sana ada aset," kata Direktur Barang Milik Negara DJKN Kemenkeu Encep Sudarwan, dalam video conference di Jakarta, Jumat, 10 September 2021.
Ia menambahkan, keseluruhan kompleks Lapas Klas 1 Tangerang tersebut memiliki nilai aset yang mencapai Rp48 miliar. Sementara aset yang terbakar di Blok C2 kompleks tersebut memiliki nilai aset sekitar Rp1,5 miliar ditambah dengan kerugian akibat terbakarnya peralatan di lokasi kejadian sekitar Rp75 juta.
"Sekitar Rp1,5 miliar, ditambah mesin sekitar Rp75 juta, ya sekitar Rp1,5 miliar. Tapi nanti akan dicek lagi, sedang pengecekan, belum final. Ini lagi diteliti dulu, kami lagi komunikasi dari Kemenkumham," ungkapnya.
Sementara saat ini, DJKN juga sedang diminta untuk mempersiapkan aset berupa tanah yang akan digunakan untuk membangun lapas baru. Sedangkan untuk asuransi BMN, pemerintah memang memprioritaskan aset bangunan untuk kepentingan umum, bangunan kesehatan, dan bangunan pendidikan.
"Untuk lapas ternyata kami harus siapkan ada BMN berupa tanah kosong yang sedang kami siapkan untuk pembangunan lapas di Jabodetabek maupun di luar daerah ini," pungkas dia.
Kebakaran sebelumnya melanda Blok C2 Lapas Klas I Tangerang sekitar pukul 01.45 WIB, Rabu, 8 September 2021. Sebanyak 41 narapidana yang berada di Blok C2 tewas. Sementara itu, delapan narapidana mengalami luka bakar dan 73 narapidana lainnya luka ringan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
