Jakarta: Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berharap pemulihan dunia usaha dapat menopang penerimaan negara pada tahun depan. Dalam postur sementara APBN 2022, penerimaan negara ditargetkan bisa mencapai Rp1.846,13 triliun.
"Kita harapkan pendapatan negara ini didorong oleh dunia usaha yang terus pulih kembali, dan juga dari penerimaan pajak yang juga akan secara bertahap pulih kembali," katanya dalam webinar, Rabu, 29 September 2021.
Penerimaan negara pada tahun depan ditargetkan berasal dari penerimaan perpajakan sebesar Rp1.468,92 triliun dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp335,55 triliun. Menurut Sri Mulyani, PNBP akan didorong oleh kenaikan harga komoditas.
"Sementara PNBP harus kita lihat terutama dengan perubahan harga-harga komoditas. Saat ini harga komoditas luar biasa meningkat," ungkapnya.
Ia menambahkan, saat ini sejumlah komoditas seperti gas, minyak, dan batubara memang mengalami kenaikan harga didorong oleh krisis yang terjadi di beberapa negara. Kondisi ini tentu akan berdampak pada postur APBN untuk tahun ini maupun tahun depan.
"Kita melihat harga-harga dari gas, minyak, maupun batubara melonjak sangat tinggi, dan ini memberikan dampak positif namun juga akan memberikan konsekuensi terhadap postur APBN di 2021 maupun 2022. Ini yang harus kita waspadai," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
