"Hal ini guna mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional," ujar Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan tertulis, Kamis, 3 Maret 2022.
Adapun cakupan pengaturan dalam ketentuan ini antara lain, pemberian insentif bagi bank yang melakukan penyediaan dana untuk kegiatan ekonomi tertentu, yaitu pemberian kredit kepada sektor prioritas, pencapaian Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM), dan pembiayaan lainnya yang ditetapkan oleh BI.
Kemudian, insentif yang diberikan berupa pelonggaran atas kewajiban pemenuhan Giro Wajib Minimum (GWM) dalam rupiah yang wajib dipenuhi secara rata-rata. Lalu, sumber data yang digunakan sebagai dasar penentuan pemberian insentif. Terakhir, penyampaian informasi pemberian insentif kepada bank oleh Bank Indonesia.
Untuk mendukung implementasi ketentuan tersebut, bank sentral juga menyempurnakan ketentuan GWM melalui penerbitan PBI Nomor 24/4/PBI/2022 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 20/3/PBI/2018 tentang GWM dalam Rupiah dan Valuta Asing bagi Bank Umum Konvensional, Bank Umum Syariah, dan Unit Usaha Syariah. Penyempurnaan ini berlaku efektif pada 1 Maret 2022.
"Penerbitan PBI Insentif dan penyempurnaan PBI GWM tersebut merupakan tindak lanjut keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Februari 2022," tutup Erwin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
