Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Hendar mengatakan, ada tiga hal yang perlu diadopsi dalam mengembangkan SDM syariah. Pertama adalah link and match. Pengajaran ekonomi syariah dapat menyediakan materi pengajaran yang relevan dengan tantangan terkini, agar siap bersaing dan dapat memenuhi kebutuhan pasar.
Kedua, program pengembangan berbasis teknologi. Sebab menurutnya, saat ini adalah era teknologi digital. Di bidang teknologi keuangan, banyak start-up yang menyediakan jasa keuangan dengan biaya yang lebih murah dan persyaratan yang lebih mudah.
"Sebagian start-up juga mulai menggunakan keuangan syariah sebagai model bisnisnya. Menurut hemat Saya, lulusan ekonomi syariah perlu menguasai pengetahuan di bidang teknologi di level tertentu mengingat industri keuangan saat ini menggunakan teknologi secara massif," kata dia dalam keterangannya, seperti dikutip dari laman BI, Jumat (13/5/2016).
Ketiga, perlu menetapkan platform yang kokoh untuk kerja sama antarinstitusi pendidikan baik secara global maupun domestik. Dengan dukungan teknologi, kerja sama antara pihak yang berbeda dapat dilakukan dengan lebih mudah.
Dengan demikian, perlu perubahannya diskusi antara BI dan Islamic Development Bank (IDB) mengenai tantangan SDM Syariah terkini di negara-negara berkembang terkait pemberdayaan ekonomi. Selain itu diperoleh sistem solusi terbaik dalam menghasilkan SDM yang kompetitif di tingkat nasional dan global bagi negara-negara berkembang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News