Dilansir dari laman resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, Selasa, 14 April 2020, tujuh seri tersebut yakni SPN03200715, SPN12210401, FR0081, FR0082, FR0080, FR0083, dan FR0076.
Penawaran terbesar mencapai Rp9,51 triliun untuk seri FR0082. Nominal yang dimenangkan Rp8 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 7,96153 persen dan jatuh tempo 15 September 2030.
Selanjutnya, seri FR0081 mendapatkan penawaran sebesar Rp5,94 triliun dengan Rp4,15 triliun di antaranya dimenangkan. Seri yang jatuh tempo pada 15 Juni 2025 ini memiliki yield tertimbang yang dimenangkan sebesar 7,54357 persen.
Adapun seri FR0080 mendapat penawaran sebesar Rp4,06 triliun dan yang dimenangkan sebesar Rp2 triliun. Jatuh tempo SUN pada seri FR0080 ini adalah 15 Juni 2035, dan memiliki yield rata-rata tertimbang sebesar 8,21149 persen.
Untuk seri FR0083, pemerintah memenangkan Rp1,6 triliun dari total penawaran yang masuk yakni Rp1,95 triliun. Para seri ini yield tertimbang yang dimenangkan sebesar 8,31954 persen dengan jatuh tempo pada 15 April 2040.
Sementara itu, seri FR0076 mendapatkan penawaran Rp786 miliar dan dimenangkan sebesarRp450 miliar. Pada SUN seri ini pemerintah menetapkan tingkat kupon sebesar 8,42003 persen dengan tanggal jatuh tempo pada 15 Mei 2048.
Kemudian pada seri SPN03200715, pemerintah memenangkan Rp380 miliar dari total penawaran yang masuk mencapai Rp2,19 triliun. SUN yang akan jatuh tempo pada 15 Juli 2020 ini memiliki imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 2,56053 persen.
Seri SPN12210401 mendapat penawaran masuk sebesar Rp3,2 triliun dan yang dimenangkan hanya sebesar Rp300 miliar. Adapun seri yang jatuh tempo pada 1 April 2021 tersebut memiliki yield rata-rata tertimbang sebesar 3,56667 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
