Namun, pemerintah masih menyisakan sejumlah pekerjaan rumah (PR) dalam mencapai visi pembangunan ekonomi tersebut. Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan dalam jangka pendek, pemerintah perlu mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional melalui penanganan covid-19.
"Percepatan stimulus ekonomi sehingga dapat mengembalikkan trajectory pertumbuhan ekonomi Indonesia kembali pada kondisi sebelum covid-19," katanya kepada Medcom.id di Jakarta, Rabu, 19 Agustus 2020.
Selain itu, pemerintah perlu mendorong percepatan reformasi struktural mengingat rendahnya produktivitas nasional imbas rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM), gap infrastruktur, serta tingkat adopsi teknologi.
"Dalam rangka peningkatan kualitas SDM, pemerintah perlu memanfaatkan bonus demografi secara khusus masyarakat berpenghasilan menengah untuk bekerja di sektor-sektor formal," ungkapnya.
Di sisi lain, peningkatan iklim usaha juga perlu menjadi perhatian. Di antaranya melalui penyederhanaan regulasi dan birokrasi sehingga tidak menimbulkan high cost economy. Dengan demikian, ekonomi Indonesia dapat naik kelas serta memiliki daya saing produk ekspor di pasar internasional.
"Dengan peningkatan produktivitas nasional yang berkesinambungan, maka diharapkan perekonomian Indonesia dapat tumbuh di kisaran enam sampai tujuh persen, sehingga pada peringatan kemerdekaan Indonesia ke-100 pada tahun 2045, Indonesia sudah naik kelas menjadi negara maju," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
