"Angka ini mencerminkan resesi global terparah sejak perang dunia II dan hampir tiga kali lebih tajam daripada resesi global 2009," kata Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste Satu Kahkonen dalam video conference di Jakarta, Kamis, 16 Juli 2020.
Menurutnya pandemi covid-19 tidak hanya berdampak pada negara maju saja. Namun juga menyebar ke hampir seluruh negara di dunia, termasuk negara berkembang. Hal ini menyebabkan perekonomian di negara maju mengalami penyusutan yang cukup signifikan.
"Sebagian besar negara harus lockdown untuk bisa mengontrol pandemi, tergantung penatalaksanaan waktu dan tentu ini pengaruhi tingkat PDB di negara tersebut," jelas dia.
Ia menambahkan tekanan ekonomi yang paling parah turut dirasakan oleh negara yang selama ini bergantung pada perdagangan internasional. Tak hanya itu, pembatasan sosial juga berdampak pada aktivitas di sektor pariwisata yang merosot secara tajam.
"Disrupsi ekonomi dirasakan terparah pada negara yang mengalami domestic breakout dan negara yang bergantung pada perdagangan global, pariwisata, ekspor komoditas dan pembiayaan/keuangan eksternal," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
