Ia pun tak segan-segan untuk mempromosikan peluang ekonomi yang masih bisa digali di Indonesia.Dalam forum yang mengambil tema desentralisasi pertumbuhan dengan menggarisbawahi peran usaha mikro kecil menengah (UMKM) menjadi stimulus bagi perekonomian.
"Melalui WIEF tentu bisa meningkatkan peran penting UMKM demi memajukan pertumbuhan ekonomi," kata wanita yang akrab disapa Ani ini, di JCC, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (2/8/2016).
Dirinya berharap dalam forum ini para pemimpin dunia bisa mengambil kebijakan dengan melibatkan pengusaha UMKM dan start up. Sektor tersebut dinilainya bisa menjadi penahan guncangan ekonomi dan menyerap tenaga kerja yang banyak.
Tak hanya UMKM, Ani juga menyinggung potensi pertumbuhan industri kreatif khususnya yang berbasis syariah seperti fashion atau busana, film, dan budaya islam yang memang ditampilkan Indonesia dalam agenda tersebut.
Apalagi, tambah mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini, WIEF juga menekankan peran perempuan pengusaha yang diposisikan sebagai penggerak ekonomi, bukan hanya sebagai objek tapi sebagai subjek, bukan hanya sebagai pembeli namun juga penjual.
"Indonesia memiliki potensi besar untuk melakukan peran penting dalam pengembangan busana, film, fan budaya Islam dan mendorong perkembangan UMKM dan industri kreatif serta pembangunan industri halal," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
