"Kemungkinan besok pagi (Jumat)," kata Sespri Menkeu, Yeti, saat dikonfirmasi Kamis 23 Maret.
Berdasarkan pantauan, sekitar delapan delegasi S&P sudah memasuki Gedung Juanda I, Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, sejak pukul 08.00 WIB. Hingga kini pertemuan antara delegasi S&P dan mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini masih berlangsung.
Baca: Menkeu Harap S&P Naikkan Rating Indonesia
Sebelumnya, Ani mengatakan, dalam pertemuannya nanti, pemerintah akan menyampaikan seluruh perkembangan ekonomi dalam negeri dan capaian di 2016. Dirinya terutama akan menyampaikan capaian APBN tahun lalu baik dari sisi penerimaan pajak atau bukan pajak maupun belanja pusat atau transfer daerah.
"Tujuannya pemerintah bisa update situasi perekonomian secara umum. Mereka akan bertemu menteri yang lain, Menko Perekonomian terutama lalu Bank Indonesia dan Menkeu terutama," kata Ani Rabu lalu.
Ani berharap dari capaian yang telah didapatkan tersebut, S&P akan menaikkan peringkat Indonesia seperti dua lembaga rating sebelumnya yakni Fitch Ratings dan Moody's yang juga telah menaikkan rating Indonesia.
Baca: Darmin: Tak Ada Alasan Bagi S&P tak Naikkan Rating Indonesia
"Kalau kita lihat dari dua rating agency yang sudah menempatkan Indonesia dari investment grade dan positif outlook kita berharap ada kesamaan," jelas Ani.
Sampai dengan saat ini, dari seluruh lembaga rating dunia yang ada hanya dari S&P saja Indonesia belum mendapatkan peringkat investment grade. Posisinya masih BB+ dengan positive outlook yang didapatkan pada Mei tahun lalu dari outlook stable.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
