Hal tersebut dapat dilihat dari ekonomi Indonesia pada kuartal I-2023 yang tumbuh sebesar 5,03 persen (year on year/yoy).
"Selama tiga tahun ini, neraca perdagangan kita surplus terus. Ekspor kita nilainya bagus dan pertumbuhannya bagus. Inflasinya baik dan terkontrol. Bahkan angka rilis inflasi yang kemarin bukan hanya headline inflation-nya yang terjaga, tapi juga core inflation-nya juga mengalami moderasi," kata Suahasil, dikutip dari laman Kemenkeu, Selasa, 11 Juli 2023.
Inflasi Indonesia tercatat sebesar 3,5 persen secara tahunan (yoy) pada Juni 2023, menurun dibandingkan bulan sebelumnya yang berada pada level empat persen (yoy).
Sementara, inflasi inti atau core inflation pada Juni 2023 sebesar 2,58 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan inflasi bulan sebelumnya yang sebesar 2,66 persen (yoy).
Di sisi lain, Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia Juni 2023 berada pada level ekspansif sebesar 52,5.
"PMI manufaktur kita meningkat, ekspansif,” ucapnya.
Baca juga: Pertahankan Daya Saing Industri, Pemerintah Genjot Iklim Investasi Dalam Negeri |
Pemerintah dorong masyarakat lebih konsumtif
Lebih lanjut, dia menjelaskan struktur ekonomi Indonesia dilihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) mayoritas didorong oleh konsumsi masyarakat yang trennya terus positif.Untuk itu, ia mendorong masyarakat untuk melakukan konsumsi yang berkualitas dengan menggunakan produk dalam negeri.
"Kita maunya masyarakat konsumsi barang dalam negeri. Jadi supaya dia produksi dalam negerinya bergulir, meningkat, menciptakan multiplier di dalam negeri yang lebih kuat. Ini konsumsi dalam negeri, produksi dalam negeri menjadi kunci," ujarnya.
Menurutnya, hilirisasi di dalam negeri menjadi cara menciptakan nilai tambah yang lebih besar sehingga bisa menciptakan efek multiplier dan pendapatan yang lebih tinggi untuk masyarakat.
"Proses dalam negeri kita lihat jalan cukup resilien perekonomiannya dengan harapan nanti ujungnya pertumbuhan ekonomi kita di angka sekitar lima persen lebih. Ini yang kita mesti jaga sepanjang tahun sampai dengan akhir tahun," jelasnya.
Untuk itu, APBN akan terus menjadi instrumen utama untuk melindungi masyarakat melalui optimalisasi belanja negara dengan tata kelola yang baik.
Dia juga mengatakan seluruh belanja APBN dikelola dengan baik, mulai dari cara melakukan penganggarannya, cara melakukan belanjanya, hingga cara merealisasikannya dengan standar-standar.
"Ada standar governance dan ada KPI (Key Performance Indicator) kinerjanya. Jadi output dari belanja negara itu harus terukur. Kita ingin memastikan dengan seluruh tata kelola, penganggaran, tata kelola belanjanya sendiri, tata kelola dari audit, pemeriksaan, dan pengawasannya berjalan dengan baik," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News