Dilansir Medcom.id, Kamis, 19 Agustus 2021, anggaran penanganan kesehatan ini terdiri dari testing, tracing, dan treatment sebesar Rp4,5 triliun. Lalu perawatan pasien covid-19 Rp14,9 triliun, dengan 250 ribu pasien akan dirawat dengan cost sharing BPJS 15 persen.
Kemudian, pemerintah akan memberikan empat juta paket covid-19 dengan total anggaran Rp1 triliun, insentif tenaga kesehatan (nakes) pusat sebesar Rp6,4 triliun, insentif nakes daerah Rp6,1 triliun, serta insentif perpajakan vaksin Rp2,4 triliun.
Sementara anggaran vaksinasi terdiri dari pengadaan vaksin sebesar Rp38,44 triliun, dukungan vaksinasi pusat Rp3 triliun, serta dukungan vaksinasi di daerah Rp6,5 triliun yang anggarannya di-earmarked dari Transfer ke Daerah dan Dana Desa.
Selain itu, pemerintah juga mengalokasikan penanganan kesehatan lainnya di daerah sebesar Rp26,2 triliun dari alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa, serta antisipasi kesehatan lainnya Rp38,7 triliun untuk perluasan klaim 650 ribu pasien cost sharing BPJS 15 persen.
Untuk keseluruhan anggaran kesehatan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2022 adalah sebesar Rp255,3 triliun. Belanja di bidang kesehatan ini setara 9,4 persen dari total belanja negara yang akan mencapai Rp2.708,7 triliun.
Tak hanya lanjutan penanganan covid-19 saja, pemerintah juga ingin melakukan reformasi sistem kesehatan, mempercepat penurunan stunting, serta kesinambungan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dalam kebijakan anggaran kesehatan di 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
