Ilustrasi. Foto: dok MI/Sumaryanto.
Ilustrasi. Foto: dok MI/Sumaryanto.

Meski Dunia Diramal Gelap, Indonesia Diyakini Selamat dari Resesi

Antara • 17 Oktober 2022 18:18
Jakarta: Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto optimistis Indonesia bisa lolos dari jurang resesi meski dunia diramal gelap akibat resesi di 2023 karena ekonomi Tanah Air mulai pulih dan tekanan inflasi mulai melandai.
 
"Selama Indonesia bisa mengoptimalkan laju positif pemulihan ekonomi domestik sebenarnya risiko resesi tahun depan bisa dihindari," ujar Eko dalam keterangan resminya, dilansir Antara, Senin, 17 Oktober 2022.
 
Eko berharap pemerintah terus memaksimalkan tren positif pertumbuhan ekonomi domestik agar terhindar dari ancaman tersebut. Menurutnya, pengoptimalan ekonomi domestik untuk terhindar dari resesi sangat diperlukan sebab disebabkan saat ini keterbukaan ekonomi Indonesia masih relatif rendah.

Ia menilai, resesi pada 2023 berbeda dengan yang terjadi pada 2020, yang pada saat itu semua negara hampir seluruhnya terdampak pandemi covid-19.
 
"Hal ini juga beda dengan resesi 2020 lalu, yang hampir semua negara mengalami resesi karena kasus pandemi yang tidak terkendali waktu itu," jelasnya.
 
Baca juga: Resesi Global Diyakini Takkan Berdampak Langsung ke Indonesia

Sementara saat ini, lanjutnya, Indonesia dinilai sudah lebih siap dalam menghadapi ancaman krisis sehingga diharapkan Indonesia bisa lolos dari resesi.
 
"Saat ini, tingkat kesiapan lebih baik. Namun demikian, dampak jangka pendek terhadap risiko arus modal keluar memang perlu diwaspadai agar tidak membuat rentan kurs rupiah," tutur Eko.
 
Adapun sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan Indonesia masih punya secercah harapan sekalipun ekonomi global diramal akan sangat gelap akibat perang Rusia-Ukraina yang masih berlangsung sengit.
 
"Sekalipun ekonomi global tidak menentu akibat Ukraina dan Rusia, yang pintu masuknya adalah pangan dan minyak, tapi kita mempunyai secercah harapan untuk Indonesia. Yang penting, leadership dan stabilitas nasional kita, kita harus jaga bersama-sama," kata Bahlil.
 
Bahlil menjelaskan, kondisi ekonomi global terus didera masalah sejak perang dagang antara AS dan Tiongkok pada 2017 hingga awal 2019. Disusul kemudian dengan pandemi covid-19 yang meski hingga kini belum juga reda sudah dihantam lagi dengan perang Rusia-Ukraina.
 
"Ini betul-betul meluluhlantakkan persoalan ekonomi global kita. Dalam bahasa saya, ini ekonomi gelap, ekonomi 2023 ini gelap," katanya.
 
Di bidang investasi, Presiden Joko Widodo telah menargetkan realisasi investasi pada 2023 bisa mencapai Rp1.400 triliun di tengah gelapnya ekonomi global pada 2023.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan