Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani mengatakan, selama ini pemerintah sudah memberikan insentif untuk penanaman modal di berbagai sektor yang berpotensi menjadi investasi hijau.
“Memang belum spesifik. Tetapi trend pertumbuhan investasi hijau di Indonesia terus meningkat rata-rata sekitar 20 persen pertahun,” kata Franky dalam siaran pers yang diterima Metrotvnews.com, Minggu (19/4/2015).
Franky menjelaskan, untuk tujuh kelompok bidang usaha yang berpotensi hijau (pertanian, kehutanan, perikanan, pengusahaan tenaga panas bumi, industri pengolahan, pengadaan listrik, pengolahan sampah dan daur ulang) sejak 2010-2014, untuk PMA baru mencapai USD 26,81 miliar dan PMDN Rp 139.173 miliar.
Franky berharap, dalam acara bertajuk Tropical Landscape Summit: A Global Investment Opportunity pada 27-28 April 2015 di Jakarta, terjadi dialog antara dunia usaha dengan pemerintah yang menghasilkan konsensus untuk meningkatkan komitmen terhadap pelaksanaan ekonomi hijau, termasuk mendorong pengembangan dan pemanfaatan energi baru dan terbarukan.
“Selain itu juga menghasilkan konsensus tentang pendanaan hijau dan ‘menghijaukan’ sektor keuangan dan ekonomi Indonesia dengan berbagi pengalaman, inisiatif dan gagasan antara sejumlah pelaku di berbagai sektor,” katanya.
Franky juga menargetkan dari pertemuan internasional itu dapat menginventarisasi pembelajaran dari berbagai praktik terbaik (best practice) investasi hijau di dunia untuk dikembangkan di Indonesia, dan konsensus tentang langkah-langkah yang dibutuhkan untuk memobilisasi sumber daya investasi hijau.
Seperti diketahui, BKPM bekerja sama dengan Kantor Staf Kepresidenan dan United Nations Office for REDD+ Coordination (UNORCID), akan menyelenggarakan Tropical Landscape Summit: A Global Investment Opportunity. Acara itu akan dihadiri yang dihadiri sekitar 500 CEO, NGO, peneliti dalam dan luar negeri, serta instansi pemerintah pusat dan daerah.
Agenda itu diharapkan mendorong arus masuk investasi hijau ke Indonesia, yang berujung pada peningkatan kesejahteraan sosial, sekaligus mengurangi risiko lingkungan secara signifikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News