"Lewat terminal Teluk Lamongan ini, semoga dapat membuka wawasan kita semua, bahwa ada pelabuhan peti kemas di Indonesia yang punya standar internasional," kata Ketua Tim Satgas Penurunan Dwelling Time Kemenkomaritim, Agung Kuswandono saat meninjau Terminal Teluk Lamongan di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (27/10/2015).
Agung menjelaskan ada sejumlah indikator yang membuat mekanisme pengelolaan peti kemas di terminal Teluk Lamong patut ditiru. Contohnya yakni prosedur pengelolaan keluar masuk kontainer yang sudah menggunakan sistem online.
"Sistem online ini modelnya mirip dengan di Roterdam Belanda. Kita juga bisa lihat tidak ada orang petugas yang seliweran di areal terminal. Tak seperti di pelabuhan lain," beber Agung.
Terminal peti kemas Teluk Lamong terhitung belum lama beroperasi. Teluk Lamong diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, Mei lalu.
Teluk Lamong menempati lahan seluas 40 hektare (ha). Fungsinya untuk melayani petikemas domestik, international, dan curah kering standar pangan. Rincian kapasitasnya, 500 ribu TEUs peti kemas domestik, 1 Juta TEUs peti kemas internasional dan curah Kering dengan kapasitas lima juta ton.
Fasilitas itu merupakan pelabuhan tercanggih nomor empat di dunia, setelah Virginia (USA), Barcelona (Spanyol), dan Abu Dhabi (Timur Tengah). Artinya, fasilitas super canggih itu adalah yang pertama di Indonesia.
Alat-alatnya pun dianggap ramah lingkungan. Sebab, pengoperasiannya menggunakan tenaga listrik dan gas. Hanya beberapa alat yang masih menggunakan bahan bakar minyak dengan standar EURO 4.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
