Jokowi melihat target tersebut dapat tercapai karena pemerintah telah memiliki data yang jelas. Dengan begitu, tidak ada kendala berarti yang bisa menghambat pengentasan masyarakat dari kemiskinan ekstrem.
"Data sudah jelas ada. Data di daerah-daerah ada semua. Sasaran juga jelas by name by address," ujar Jokowi di JCC, dilansir Media Indonesia, Kamis, 29 September 2022.
Baca juga: Hey The Fed! Gini Lho Cara Presiden Indonesia Atasi Lonjakan Inflasi |
Menurutnya, kunci untuk menyukseskan program prioritas itu adalah kerja sama solid antara pemerintah pusat dan daerah. Seluruh pihak harus bahu membahu menyediakan berbagai hal primer yang dibutuhkan masyarakat.
"Semua bareng-bareng menuju ke sasaran, lingkungannya digarap, air bersih digarap, pendapatan daerah digarap. Bareng-bareng semua," ucap mantan wali kota Surakarta itu.
Selain itu, upaya lain untuk mencapai target adalah penyaluran bansos dimasifkan.
"Bansos juga ke sana arahkan. Perbaiki permukiman kumuh. Kalau nama dan alamat tidak jelas, wajar kita kesulitan. Tapi ini jelas semua ada," tukasnya.
Seperti diketahui pemerintah mencatat, pada Maret 2022, tingkat kemiskinan berada di level 9,54 persen atau sebanyak 26,16 juta jiwa.
Angka tersebut turun dari Maret 2021 yang kala itu sebesar 10,14 persen atau 27,54 juta jiwa. Adapun, tingkat Kemiskinan ekstrem juga ikut turun dari 2,14 persen atau 5,8 juta jiwa di Maret 2021 menjadi 2,04 persen atau 5,59 juta jiwa di Maret 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News